Senin, 20 Maret 2017

PAKAIYAN ADAT JAWA

PAKAIYAN JAWA

1. PAKAIAN ADAT  JAWA BARAT

Jawa Barat memiliki pakaian adat yang berbeda untuk laki-laki dan perempuan. Kain kebaya pada dasarnya digunakan perempuan di semua lapisan, baik rakyat biasan maupun bangsawan. Perbedaannya mungkin hanya pada bahan kebaya yang digunakan serta corak hiasnya.
Pakaian untuk laki-laki pada umumnya adalah baju takwa dan celana warna hitam, dilengkapi dengan kain dodot dan tutup kepala bendo terbuat dari kain batik halus bermotif sama dengan kain dodot. Untuk kesempatan resmi, pakaian perempuan Priangan dilengkapi dengan sehelai selendang berwarna sama dengan kebaya dan alas kakinya berupa sandal selop.
Pada bagian kebaya dari leher sampai ujung bawah kebaya surawe terdapat hiasan dari pasmen, demikian pula pada sekeliling lengan dan pada seputar bawah kebaya. Sebagai penyambung belahan kebaya digunakan peniti.
Sementara itu, masyarakat Cirebon mengenakan baju sorong atau baju kurung. Selain kebaya, kain batik juga digunakan oleh semua lapisan masyarakat di Priangan maupun di Cirebon. Penggunaan kain batik dengan dililitkan pada bagian bawah badan, dari pinggang hingga ke pergelangan kaki. Untuk memperkuat dililitkan beulitan atau sabuk pada pinggang pemakai.
Kelengkapan pakaian bagi kaum perempuan juga diperhatikan. Mereka pada umumnya memakai perhiasan gelang emas atau perak, gelang bahar, suweng pelenis baik yang terbuat dari emas atau perak, dan ali meneng. Sementara kaum laki-laki pada umumnya memakai cincin emas, hiasan jas di bagian dada, yang terdiri dari rantai emas atau perak dengan liontin dari kuku harimau.




PAKAIAN ADAT PRIA JAWA BARAT :
  • Terdiri dari baju jas dengan kerah menutup leher yang biasa disebut dengan JAS TAKWA.
  • Kain batik atau lebih dikenal dengan nama KAIN DODOT dengan motif bebas.
  • Celana panjang yang sewarna dengan JAS TAKWA
  • Penutup kepala / BENDO
  • Kalung
  • Sebilah keris yang terselip di belakang pinggang
  • Alas kaki atau selop
  • Rantai kuku macan atau jam rantai sebagai hiasan JAS TAKWA

PAKAIAN ADAT WANITA JAWA BARAT :
  • Baju kebaya motif polos dengan hiasan sulam atau manik-manik
  • Kain batik atau disebut juga KAIN KEBAT DILEPE.
  • Ikat pinggang, biasa disebut BEUBEUR yang fungsinya untuk mengancangkan kain KEBAT DILEPE
  • Selendang, biasa disebut KAREMBONG yang berfungsi sebagai pemanis.
  • Beberapa hiasan kembang goyang yang menghiasi bagian atas kepala serta rangkaian bunga melati yang menghiasi sanggul rambut
  • kalung
  • Alas kaki / selop yang warnanya sama dengan warna kebaya



Pakaian Adat Jawa Tengah

Ditulis oleh Dwi jo
Nama pakaian adat Jawa Tengah adalah kain kebaya, gambar pakaian adat Jawa Tengah dan keterangannya silahkan dilihat pada penjelasan dibawah ini. Pulau Jawa adalah salah satu pulau dengan penduduk terpadat dan bermacam kebudayaan ada didalamnya.
Setelah kemarin saya menulis tentang kebudayaan yang ada di Riau dan tentang pakaian adat Jawa Barat, sekarang mari kita bahas tentang pakaian adat Jawa Tengah. Di Jawa ada bermacam-macam pakain adat yang dikenakan dalam acara penikahan maupun dalam acara adat lainnya.
Pakaian Tradisional Jawa Tengah
Pakaian Adat Jawa Tengah
Pakaian Tradisional Jawa Tengah
Pakaian Adat Jawa Tengah
Yang paling populer dari pakaian adat Jawa Tengah adalah pakaian setelan kain kebaya, kain kebaya yang ada di Jawa Tengah berbeda motif jika dibandingkan kebaya dari Yogyakarta maupun daerah lain.
Biasanya yang membedakannya adalah pada motif batik serta model setelan cara pemakaian kain kebaya-nya. Kalau dilihat sepintas, pakaian adat Jawa Tengah identik dengan penggunaan kain kebaya dengan motif batik, dimana batik yang digunakan merupakan batik tulis yang masih tergolong asli.
Macam-macam pakaian adat Jawa Tengah seperti yang terlihat pada gambar di atas merupakan warisan budaya nenek moyang yang patut kita lestarikan dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia khususnya masyarakat Jawa.
Home » 1. Sumatera » Pakaian Adat » Pakaian Adat Bangka Belitung, Gambar, dan Penjelasannya Pakaian Adat Bangka Belitung, Gambar, dan Penjelasannya Administrator Add Comment 1. Sumatera, Pakaian Adat Rabu, 27 Juli 2016 Provinsi Bangka Belitung adalah sebuah provinsi kepulauan yang terletak di sekitar selat Malaka. Provinsi yang baru berdiri pada 9 Februari 2001 lalu ini terdiri atas 470 pulau dengan 2 pulau besar yang sangat terkenal, yaitu pulau Bangka dan pulau Belitung. Letaknya yang sangat strategis dalam jalur perdagangan laut di masa silam membuat akulturasi budaya masyarakat Bangka Belitung dengan masyarakat pendatang sangat jelas terasa. Salah satu contoh bentuk akulturasi tersebut misalnya dapat kita temukan pada pakaian adat Bangka Belitung yang akan kita bahas pada penjelasan berikut ini. Pakaian Adat Bangka Belitung Pakaian adat Bangka Belitung bernama baju seting dan kain cual. Berdasarkan kepercayaan dan keterangan banyak orang tua asli penduduk Bangka Belitung, pakaian adat tersebut awalnya dibawa oleh saudagar Arab yang menikah dengan gadis Cina di sekitar Kota Mentok. Karena terbilang menarik, masyarakat asli Bangka Belitung kemudian mulai menggunakan jenis pakaian yang sama dan memadukannya dengan budaya setempat. 1. Baju Seting; Pakaian Adat Babel untuk Pengantin Perempuan Baju seting sendiri berupa baju kurung biasa dengan warna merah yang dibuat dari kain beludru atau kain sutra. Baju ini dipadukan dengan bawahan berupa kain cual –sering juga disebut kain lasem atau kain besusur. Berbeda denan baju seting, kain cual sendiri merupakan kain asli budaya Bangka Belitung yang dibuat dengan metode tenun ikat. Motif yang digunakan untuk kain cual tersebut ada 2 jenis yaitu motif corak penuh (motif Penganten Bekecak), dan motif ruang kosong (motif Jande Bekecak). Penampakan kain cual dapat Anda lihat pada gambar di bawah ini. Sekilas tentang Kain Cual Cual Bangka awalnya dikenal dengan nama Limar Muntok. Dilihat sekilas, motif kain ini akan tampak seperti kain songket khas Palembang. Akan tetapi, jika diperhatikan dengan teliti, terdapat perbedaan pada bentuk motif hiasannya, yaitu berupa bentuk-bentuk bunga, seperti bunga cempaka dan bunga cengkeh, atau motis tumbuhan dan hewan. - Wikipedia Selain menggunakan baju atasan dan kain bawahan, penganti perempuan akan mengenakan beberapa aksesoris yang melengkapi dan mempercantik penampilannya saat menggunakan pakaian adat Bangka Belitung tersebut. Aksesoris tersebut antara lain mahkota emas dengan ornamen khusus yang disebut paksian; teratai atau penutup dada yang dikenakan pada baju; Kembang cempaka, Kembang goyang, Daun bambu, Kuntum cempaka, Pagar tenggalung, Sari bulan, dan Tutup sanggul atau kembang hong untuk hiasan kepala; Kalung Anting panjang; Sepit udang atau hiasan di samping telinga kiri dan kanan, Gelang Pending untuk ikat pinggang; dan hiasan Ronce Melati pada bajunya. Baca Juga : Pakaian Adat Palembang Sumatera Selatan 2. Pakaian Adat untuk Pengantin Laki-Laki Untuk pengantin laki-laki, masyarakat asli Bangka Belitung menggunakan sebuah jubah panjang khas jubah arab dengan warna merah tua. Jubah tersebut dilengkapi oleh selendang atau selempang yang disampirkan pada bahu kanan. Untuk bawahan, mereka menggunakan celana panjang biasa dengan warna kain yang sama. Baik jubah maupun celana bawahan dilengkapi dengan pernik dan motif yang serupa dengan pakaian adat Bangka Belitung pengantin perempuan. Selain itu, ada pula alas kaki khusus yang digunakan, yaitu yang bernama pending selop atau sandal Arab. Nah, demikian ulasan mengenai pakaian adat Bangka Belitung dan penjelasannya. Keunikan dan nilai historis dari baju yang dihasilkan dari perpaduan budaya Melayu, Arab, dan Cina ini. Semoga bisa menambah kecintaan kita terhadap warisan nenek moyang kita. Salam!

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/07/pakaian-adat-bangka-belitung.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Home » 2. Jawa » Pakaian Adat » Pakaian Adat Jawa Tengah : Keseharian dan Pakaian Pengantin Pakaian Adat Jawa Tengah : Keseharian dan Pakaian Pengantin Administrator Add Comment 2. Jawa, Pakaian Adat Senin, 08 Agustus 2016 Suku Jawa merupakan suku mayoritas masyarakat Indonesia. Dengan populasi lebih dari 100 juta jiwa, budaya Jawa menjadi budaya yang paling dikenal di Nusantara. Budaya Jawa sendiri terdiri atas banyak elemen yang menyusunnya, salah satunya adalah pakaian adat. Pakaian adat suku Jawa sendiri memiliki banyak motif dan model. Salah satu di antaranya yang hingga kini masih tetap lestari karena digunakan secara turun temurun adalah pakaian Jawi Jangkep dan kebaya yang kini telah ditetapkan sebagai pakaian adat Jawa Tengah. Berikut ini akan kami jelaskan mengenai pakaian adat Jawa Tengah tersebut mulai dari asal-usul, sejarah, kelengkapan, jenis-jenis, dan penjelasan nilai-nilai filosofisnya. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih dalam seputar budaya Jawa, silakan simak pembahasan berikut ini. Pakaian Adat Jawa Tengah Ada banyak ragam jenis busana adat Jawa Tengah. Namun, di artikel kali ini akan kami batasi 2 jenis pakaian saja yang akan dibahas. Kedua pakaian tersebut adalah pakaian resmi dan pakaian pengantin adat Jawa. Pakaian Adat Jawa Tengah 1. Pakaian Resmi Adat Jawa Tengah Pakaian resmi adat Jawa Tengah bernama Jawi Jangkep dan Kebaya. Jawi jangkep adalah pakaian pria yang terdiri atas beberapa kelengkapan dan umumnya digunakan untuk keperluan adat. Jawi jangkep terdiri dari atasan berupa baju beskap dengan motif bunga, bawahan berupa kain jarik yang dililitkan di pinggang, destar berupa blangkon, serta aksesoris lainnya berupa keris dan cemila (alas kaki). Berikut ini adalah gambar seorang pria yang mengenakan pakaian Jawi Jangkep tersebut. Sementara kebaya adalah pakaian adat wanita Jawa yang terdiri dari atasan berupa kebaya, kemben, stagen, kain tapih pinjung, konde, serta beragam aksesoris seperti cincin, subang, kalung, gelang, serta kipas. Dalam praktiknya, penggunaan pakaian ini diatur sedemikian rupa sesuai dengan strata sosial si pemakainya. Kebaya Kebaya umumnya dibuat dari bahan kain katun, beludru, sutera brokat,dan nilon yang berwarna cerah seperti putih, merah, kuning, hijau, biru, dan sebagainya. Untuk modelnya sendiri ada kebaya panjang dan kebaya pendek. Kebaya panjang bagian bawahnya mencapai lutut, sementara kebaya pendek bagian bawahnya hanya mencapai pinggang. Di bagian depan sekitar dada, terdapat kain persegi panjang yang berfungsi sebagai penyambung kedua sisinya. Baca Juga : Pakaian Adat Jawa Timur Kain Tapih Pinjung Sebagai bawahan kebaya, kain tapih pinjung atau kain sinjang jarik bermotif batik digunakan dengan cara melilitkannya di pinggang dari kiri ke kanan. Untuk menguatkan lilitan, digunakan stagen yang dililitkan di perut sampai beberapa kali sesuai panjang stagennya. Agar tidak terlihat dari luar, stagen kemudian ditutupi dengan selendang pelangi berwarna cerah. 2. Pakaian Pengantin Adat Jawa Tengah Selain pakaian resmi, dikenal pula beberapa pakaian pengantin adat dalam budaya Jawa Tengah. Jenis pakaian pengantin sendiri amatlah beragam tergantung dari acara apa yang sedang dihadapi. Untuk diketahui, dalam pernikahan adat Jawa, terdapat beberapa upacara yang harus dijalani oleh sepasang mempelai. Upacara tersebut antara lain upacara midodareni, upacara ijab, upacara panggih, dan upacara setelah panggih. Dalam setiap upacara tersebut, pengantin wajib mengenakan beberapa jenis pakaian yang antara lain sebagai berikut. Pakaian Pengantin Adat Jawa Tengah Upacara Midodareni Pada upacara midodareni, pakaian pengantin pria adalah baju Jawi Jangkep yang terdiri atas baju atela, sikepan, udeng,sabuk timang, kain jarik untuk bawahan, keris, dan selop. Sementara wanitanya menggunakan busana sawitan. Busana tersebut terdiri dari kebaya berlengan panjang, stagen, dan kain jarik bercorak batik. Upacara Ijab Saat upacara ijab, busana yang dipakai pengantin wanita adalah baju kebaya dan kain jarik, sedangkan pengantin pria memakai busana basahan. Busana basahan pengantin pria disini terdiri dari dodot bangun tulak, kuluk matak petak, sabuk dengan timang dan cinde, stagen, celana panjang berwarna putih, keris warangka ladrang, dan selop. Upacara Panggih Dalam upacara panggih, kedua mempelai menggunakan pakaian adat Jawa Tengah bernama busana basahan. Busana ini terdiri dari kemben, dodot bangun tulak (kampuh), selendang sekar cinde abrit (sampur), dan kain jarik bermotif cinde sekar merah. Selain itu, beberapa perhiasan juga dilekatkan pada tubuh pengantin. Untuk pria, perhiasan tersebut adalah kalung ulur, cincin, timang/epek, bros, dan buntal, sementara untuk pengantin wanita yaitu cunduk mentul, centung, jungkat,kalung, cincin, gelang, bros, subang, dan timang. Pakaian Pengantin Adat Jawa Tengah Upacara Setelah Panggih Dalam upacara setelah panggih, kedua mempelai menggunakan busana kanigaran (wanita) dan busana kapangeranan (pria). Busana kanigara terdiri dari baju kebaya sebagai atasan, kain jarik, stagen, dan selop. Sedangkan busana kapangeranan terdiri dari stagen, kuluk kanigoro, sabuk timang, kain jarik, baju takwo, keris warangka ladrang, dan selop. Nah, itulah sekilas pemaparan yang dapat kami sampaikan mengenai pakaian adat Jawa Tengah dan penjelasannya. Semoga dapat menambah pemahaman dan wawasan budaya kita terhadap budaya bangsa. Salam.

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-jawa-tengah.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Home » 2. Jawa » Pakaian Adat » Pakaian Adat Jawa Tengah : Keseharian dan Pakaian Pengantin Pakaian Adat Jawa Tengah : Keseharian dan Pakaian Pengantin Administrator Add Comment 2. Jawa, Pakaian Adat Senin, 08 Agustus 2016 Suku Jawa merupakan suku mayoritas masyarakat Indonesia. Dengan populasi lebih dari 100 juta jiwa, budaya Jawa menjadi budaya yang paling dikenal di Nusantara. Budaya Jawa sendiri terdiri atas banyak elemen yang menyusunnya, salah satunya adalah pakaian adat. Pakaian adat suku Jawa sendiri memiliki banyak motif dan model. Salah satu di antaranya yang hingga kini masih tetap lestari karena digunakan secara turun temurun adalah pakaian Jawi Jangkep dan kebaya yang kini telah ditetapkan sebagai pakaian adat Jawa Tengah.

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-jawa-tengah.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Home » 2. Jawa » Pakaian Adat » Pakaian Adat Jawa Tengah : Keseharian dan Pakaian Pengantin Pakaian Adat Jawa Tengah : Keseharian dan Pakaian Pengantin Administrator Add Comment 2. Jawa, Pakaian Adat Senin, 08 Agustus 2016 Suku Jawa merupakan suku mayoritas masyarakat Indonesia. Dengan populasi lebih dari 100 juta jiwa, budaya Jawa menjadi budaya yang paling dikenal di Nusantara. Budaya Jawa sendiri terdiri atas banyak elemen yang menyusunnya, salah satunya adalah pakaian adat. Pakaian adat suku Jawa sendiri memiliki banyak motif dan model. Salah satu di antaranya yang hingga kini masih tetap lestari karena digunakan secara turun temurun adalah pakaian Jawi Jangkep dan kebaya yang kini telah ditetapkan sebagai pakaian adat Jawa Tengah.

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-jawa-tengah.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar