Rabu, 22 Februari 2017

TARIAN TRADISIONAL

TARIAN TRADISIONAL 

 Tarian merupakan gerakan tubuh yang dilakukan pada waktu dan tempat tertentu sebagai bentuk pergaulan, ungkapan perasaan, maksud dan pikiran secara berirama. Hampir setiap provinsi memiliki jenis kebudayaan tari  yang berbeda-beda.




Macam-macam Tarian Daerah dan Penjelasannya Tarian Pakarena

Meskipun banyak perbedaan antara tarian satu dengan tarian yang lain, masing-masing tarian mempunyai daya tarik dan keunikan sendiri-sendiri. Justru dengan adanya jenis tarian tadisional daerah yang beraneka ragam dan tersebar di seluruh penjuru tanah air, bangsa Indonesia menjadi negara yang terkenal dan terbaik akan kekayaan tari-tarian, budaya serta kesenian tradisional yang dimilikinya.

Nah diantara banyaknya jenis tarian yang hampir setiap daerah memilikinya, disini kita akan membahas beberapa jenis tarian yang sudah terkenal di negara kita tercinta ini. Diantara jenis tarian-tarian tersebut adalah:

1. Tarian Bedhaya Ketawang dari Daerah Jawa Tengah





Macam-macam Tarian Daerah dan Penjelasannya Tarian Bedhaya Ketawang dari Jawa Tengah

Tarian tradisional daerah yang pertama yaitu Bedhaya Ketawang. Nama tarian ini berasal dari dua suku kata yang berbeda. Setiap kosakatanya juga mengandung arti yang berbeda yakni “bedhaya”  yang memiliki arti penari wanita sedangkan ketawang artinya  langit. Apabila dua suku kata tersebut disatukan maka makna yang dimaksud adalah penari wanita yang berasal dari istana langit.

Biasanya tarian bedhaya ketawang di pertunjukkan hanya untuk acara resmi dengan tujuan menghibur pada hadirin. Untuk sejarah dari tarian bedhaya ketwang ini bercerita tentang hubungan Ratu Kidul atau yang biasa kita sebut sebagai Nyai Roro Kidul.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat, apabila ada yang membawakan tarian bedhaya ketawang maka Nyai Roro Kidul akan mendatangi tempat dimana tarian tersebut dibawakan serta ikut menari. 

Pada umumnya tarian bedhaya ketawang dibawakn oleh sembilan orang penari wanita.

Dimana angka sembilan yang dipilih ini untuk melambangkan Wali Songo. Namun ada juga yang berpendapat bahwa sembilan ini berasal dari arah mata angin. Adapun busana yanng dikenakan para penari adalah menggunakan busana pengantin Adat Jawa. Para penari memakai gelung besar (konde) pada kepala mereka.

Selain konde para penari juga memakai aksesoris Jawa lainnnya seperti sisir jeram saajar, garudha  mungkur, centhung, cundhuk mentul dan tiba dhadha. Untuk mengikuti tarian ini pun para penari wanita diusahakan tidak sedang keadaan haid.

Tarian bedhaya ketawang sedang show biasanya diiringi dengan musik gendhing ketawang gede atau bisa juga dengan memakai musik gamelan.

2. Tarian Gambyong dari Daerah Jawa Tengah







nama nama tarian daeran dan maknanya Tarian Gambyong anak dari daerah Jawa Tengah
Gambar via: soloraya.com

Tarian Gambyong merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Surakarta. Pada awalnya tarian gambyong merupakan tarian rakyat untuk memeriahkan suasane ketika musim panen padi. Namun untuk saat ini tarian gambyong juga dipakai untuk acara sakral dan sekaligus sebagai penghormatan kepada tamu.

Untuk sejarahnya, nama Gambyong ini diambil dari salah satu nama penari wanita jaman dulu yakni Sri Gambyong. Penari wanita tersebut memiliki suara emas dan tubuh yang lentur sehingga dengan kedua bakat yang dimilkinya, nama Gambyong bisa cepat terkenal dan diminati oleh banyak orang.

Hingga pada suatu hari nama gambyong itu terdengar di telinga Sultan Paku Buono IV dan membuat ia diundang sang raja untuk menari di istana. Sesuai dengan ketenarannya, Sri Gambyong berhasil membuat seluruh warga istana terpikat dengan tariannya. Tidak berhenti disini, tariannya pun dipelajari dan dikembangkan di istana hingga akhirnya dinobatkan sabagai tarian khas istana.

Untuk busana yang biasa digunakan ialah busana kembem sebahu yanng dilengkapi dengan selendang. Sedangkan untuk jumlah penarinya tidak disyaratkan. Pada dasarnya tarian gambyong sangat identik dengan warna hijau dan kuning. Namun seiring dengan perkembangan zaman, warna bukanlah sesuatu  hal mendasar yang tidak dapat diubah meskipun pada hakikatnya warna juga dapat menjadi iri khas.

Untuk musik yang biasa digunakan untuk mengiringi tarian gambyong ialah musik gamelan seperti kendhang, gong dan kenong.

3. Tarian Saman dari Daerah Nanggroë Aceh Darussalam







Nama nama tarian daerah dan maknanya Tarian Saman dari Aceh
ensiklopediaindonesia.com

Pada awalnya tarian tradisional saman dari Aceh merupakan tarian etnis Suku Gayo. Dimana Suku Gayo ini merupakan ras tertua di pesisir Aceh pada masa itu. Pada mulanya Tarian Saman bertujuan sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam. Seiring berjalannya waktu, saat ini Tarian Saman bersifat hiburan dan lebih sering dibawakan untuk mengisi festival kesenian bahkan sampai ke luar negeri.

Berdasarkan dari beberapa referensi menyebutkan bahwa Tarian Saman pertama kali didirikan dan dikembangkan oleh seorang ulama yang berasal dari Suku Gayo Aceh Tenggara Syaikh Saman.

 

 4. Tarian  Piring dari Daerah Minangkabau Sumatra Barat

Nama nama tarian daerah Tarian Piring dari Mianangkabau Sumatra Barat

Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau sering disebut dengan Tarian Piriang ialah salah satu seni tari tradisional Minangkabau yang berasal dari Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Tarian Piring dibawakan dengan menggunakan alat bantu piring sebagai media utama.

Cara memainkannya ialah degan mengayunkan piring-piring tersebut dengan gerakan-gerakan yang  cepat dan teratur. Dengan catatan piring tersebut tidak lepas dari genggaman tangan. Tari Piring ini merupakan salah satu simbol dari masyarakat Minangkabau.

Diantara beberapa kebudayaan tari tradisional daerah yang telah disebutkan, di Indonesia masih ada banyak lagi kebudayaan lainnya. Dimana dari sekian banyaknya budaya tersebut pasti memiliki manfaat keberagaman budaya tersendiri.